Postingan

Sejarah Perang Padri di Sumatra Barat dan Kronologinya

Gambar
  Sejarah Perang Padri Pertentangan kaum Padri dan kaum Adat telah ada sejak awal abad ke-19. Dalam pandangan kaum Padri, kaum adat dianggap menjalankan penyimpangan ajaran Islam, salah satunya sabung ayam. Hal tersebut yang melatarbelakangi kaum Padri untuk segera memberantasnya. Sebaliknya, kaum adat tetap ingin berpegang teguh dengan pemahaman mereka dan menolak gerakan kaum Padri. Pertentangan ini dimanfaatkannya oleh Belanda dengan mengangkat salah satu residennya di Minangkabau, yaitu James Du Puy. Setelah hal ini terjadi, Belanda pun berhasil menduduki beberapa daerah dan ikut serta dalam Perang Padri. Perang Padri sendiri terbagi atas dua periode, yaitu periode pertama 1821-1825 dan periode kedua 1830-1837. Namun kemudian, Belanda menghentikan perang sementara pada 1825-1830 karena terjadi Perang Diponegoro di Jawa. Perang Padri Periode Pertama (1821- 1825) Periode pertama, Perang Padri dipimpin oleh Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, dan Tuanku Imam Bonjol. Pada periode ini, k

Sejarah Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang dan Kronologi

Gambar
 Peristiwa Rengasdengklok diawali dari penculikan Soekarno, persiapan dan proses pelaksanaan proklamasi kemerdekaan di rumah Bung Karno, hingga puncaknya perjuangan yaitu pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Rengasdengklok merupakan aksi penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta yang dilakukan oleh sekelompok pemuda. Beberapa pemuda yang terlibat dalam penculikan ini antara lain Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh. Mereka semua merupakan anggota dari perkumpulan "Menteng 31". Jiwa kepahlawanan mereka tergerak setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka yang tergabung dalam gerakan bawah tanah. Pada 16 Agustus 1945, Soekarno bersama dengan Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra yang saat itu berusia 9 bulan, serta Mohammad Hatta, dibawa ke Rengasdengklok oleh Shodanco Singgih, seorang anggota PETA, dan sejumlah pemuda lainnya. Peristiwa Rengasdengklok adalah momen bersejarah di mana tokoh organisasi berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak te